Selasa, 08 November 2016

Cara Membuat Termos Sederhana

Semua orang pasti tau apa itu termos. Bahkan semua orang pun pernah menggunakan alat ini, Ya, termos merupakan alat untuk menyimpan air dengan suhu tertentu supaya suhu air tersebut tidak terpengaruh dengan suhu luar. Pada post ini, akan dibahas segalanya mengenai termos hingga bahan-bahan pembuatan termos sederhana. Kalau gitu, let’s check it out!
Sejarah Termos
Termos (bahasa inggrisnya: Thermos) atau yang dikenal juga sebagai vacuum flask ditemukan oleh Sir James Dewar. Dia bekerja sebagai dosen di Royal Collage Veteriner., Dia juga membuat beberapa penelitian. Nah ketika dia meneliti tentang daya tahan elektris tanpa sengaja menemukan tabung hampa udara yang digunakan untuk pengiriman dan penyimpanan gas cair. Namun Dewar melihat peluang lain dari temuannya itu. Lalu dia mengembangkan tabung hampa udara untuk menjadi termos yang mampu mempertahankan suhu, dingin maupun panas.
Cara Kerja Termos
Menurut Teori Pertukaran dari Henry Prevost Babbage (1824 ? 1918) bahwa benda yang lebih dingin selalu menyerap gelombang panas dari benda yang lain sampai keduanya mempunyai temperatur yang sama. Didasarkan pada teori ini maka teh yang panas ataupun dingin dalam termos akan kehilangan panas atau menyerap panas dari tempatnya. Namun, termos sudah didesain agar bisa menghambat ketida cara panas dapat berpindah: konduksi, konveksi, dan radiasi.
Termos dibuat dari kaca yang berdinding rangkap, naah diantara dinding itu dibuat hampa udara dan salah satu dindingnya dilapisi oleh lapisan yang mengkilap (disini kita gunakan perak). Di termos ini terdapat dua dinding kaca, yang masing-masing dibuat mengilap. Bagian dalam dibuat mengkilap agar kalor dari air panas tidak diserap oleh dinding. Sedangkan bagian luar dinding kaca dibuat mengilap dan dilapisi dengan perak, tujuannya agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi.
Buat apaan sih kok dikasi ruang hampa segala? Ruang hampa udara disini digunakan untuk mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Tutup termos itu ada fungsinya nggak? Jelas ada dong, tutup termos disini dibuat dari bahan isolator, gunanya untuk mencegah perpindahan kalor secara konduksi.
Prinsip kerja termos sebenarnya sangat sederhana kok. Termos ini menggunakan bahan-bahan yang sifatnya adiabatik. Idealnya, bahan-bahan adiabatik ini menghambat terjadinya interaksi antara sistem dengan lingkungan. Tidak ada perpindahan sistem dalam termos dengan lingkungannya. Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Dengan digunakannya bahan adiabatik ini, termos bisa mempertahankan suhu air yang berada di dalamnya.


Bahan Pembuatan Termos
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat termos antara lain adalah :
  1. Tabung kaca yang hampa udara berguna agar udara tidak bisa kontak atau bersentuhan langsung dengan air panas.
  2. Sterofoam, berguna untuk melindungi tabung kaca agar tidak kontak langsung denganudara sekitar, hal ini karena masih ada transfer kalor (panas) dari air panas ke tabung kaca.
  3. Tutup termos juga sebagai isolator.
  4. Casing termos yang digunakan sebagai pengaman.
 Sumber : http://www.e-fisika.net/

Jika Anda memasukkan sebuah paku besi atau paku baja ke dalam gelas pasti paku tersebut langsung mendarat di dasar gelas alias tenggelam. Hal yang sama juga terjadi apabila Anda melemparkan batu ke dalam sungai, pasti akan langsung jatuh tenggelam. Namun kenapa beberapa benda justru bisa mengapung seperti botol, atau manusia yang sedang berenang di dalam kolam dan laut? Padahal air merupakan benda cair yang partikelnya lebih renggang dibandingkan dengan benda padat. Pertanyaan yang sama juga berlaku untuk mengapa kapal baja bisa mengapung di laut padahal berat satu buah kapal bisa ribuan ton?




1. Hukum Archimedes

Hukum Archimedes merupakan salah satu hukum dasar dalam ilmu Fisika yang salah satu penerapannya digunakan untuk membuat kapal laut agar bisa mengapung. Bunyi Hukum Archimedes adalah “apabila sebuah benda dimasukkan ke dalam benda cair, maka benda tersebut akan mengalami gaya ke atas yang sama besarnya dengan jumlah benda cair yang berpindah”.
Berat benda yang dimasukkan ke dalam air akan terasa lebih ringan daripada jika ia diangkat di atas permukaan darat. Hal ini dikarenakan ketika benda tersebut dimasukkan maka benda tersebut memiliki gaya apung (gaya berat) yang ditopang oleh gaya ke atas dari dalam air menimbulkan resultan gaya. Apbila gaya apung sama besarnya dengan gaya ke atas maka benda tersebut akan mengapung.

2. Dibuat massa jenis benda lebih kecil

Anda mungkin masih ingat dengan percobaan saat di sekolah dulu di mana sebutir telur yang dimasukkan ke dalam air garam akan mengapung. Sedangkan apabila telur dimasukkan ke dalam air biasa ia akan tenggelam. Hal ini bisa terjadi karena massa jenis sebutir telur lebih kecil dibandingkan massa jenis air garam. Air yang ditambahkan garam jadi punya partikel yang lebih padat ketimbang telur sehingga gaya ke atasnya lebih besar dibanding gaya berat telur.
Prinsip yang sama diterapkan pada pembuatan kapal laut. Pada logikanya, baja dan besi memiliki massa jenis lebih besar dibandingkan dengan air. Untuk membuat kapal laut bisa mengapung maka kapal dibuat sedemikian rupa agar memiliki massa jenis lebih kecil dibandingkan massa jenis air laut. Badan kapal baja dibuat berongga yang diisi oleh udara. Udara memiliki massa jenis lebih kecil dibandingkan air. Rongga udara pada badan kapal ini memungkinkan kapal untuk mengapung di atas permukaan laut karena massa jenis kapal yang menjadi lebih kecil juga berpengaruh kepada mengecilnya gaya berat kapal dibandingkan gaya ke atas dari dalam air.

3. Agar kapal tidak patah

Tragedy kapal Titanic yang terjadi pada tahun 1912 merupakan bukti bahwa penerapan Hukum Archimedes tidak selamanya bisa menyelamatkan kapal tenggelam, atau dalam kasus Titanic kapal yang patah. Pada ilmuwan menjelaskan apa yang terjadi pada kapal Titanic adalah karena beban kapal yang menjadi tidak seimbang setelah kapal menabrak gunung es di laut. Tabrakan membuat lubang pada bagian haluan kapal yang membuat air laut masuk ke dalam rongga kapal. Dengan demikian berat beban di bagian haluan menjadi lebih berat dibanding sebelumnya.
Sementara itu di bagian buritan juga terdapat beban-beban seperti poros, kemudi, baling-baling, beberapa mesin kapal dan juga barang muatan kapal atau kargo, tetapi rongga udara masih bebas air sehingga pada bagian buritan gaya berat masih sama dengan gaya ke atas. Karena besar gaya yang tidak seimbang antara haluan dan buritan, bagian tengah kapal yang menjadi tumpuan tidak seimbang dan membuat kapal menjadi patah. Selanjutnya bagian buritan yang mulai kemasukan air, gaya beratnya semakin besar dan ikut tenggelam pula.
Agar kapal tidak patah, saat meloading barang kargo keluar dan masuk kapal, maka loadmaster harus bisa memperhitungkan berat masing-masing kargo dan membagi rata sehingga tidak ada bagian kapal yang berat sebelah. Pada kapal juga umumnya diberi pemberat berupa ballast tank yang bisa dikosongkan atau diisi air laut jika terjadi ketidakseimbangan beban.

Sumber : http://www.onhits.net


Medan Magnet Berjalan Ditemukan

Medan "benih" bisa memecahkan misteri galaksi

 Pancaran partikel dari lubang hitam raksasa sebuah galaksi dalam karya seni.

Gambar: karya Paolo Padovani, ESA, NASA, AVO

Medan magnet lemah berjalan/bergerak melewati alam semesta menurut sebuah penelitian baru yang mungkin bisa memecahkan misteri dari mana datangnya medan magnet besar di seputar galaksi-galaksi.

Berbagai galaksi seperti Bima Sakti masing-masing memiliki medan magnet berskala besar . Walaupun medan magnet ini lebih lemah dibandingkan dengan medan planet, para ilmuwan berpikir bahwa berbagai versi galaktik membantu membangun formasi bintang, mengawal sinar kosmik, dan mengatur kedinamisan gas antar-bintang.

Kebanyakan para ilmuwan meyakini bahwa medan magnet yang lebih kuat dari galaksi-galaksi "dewasa" berkembang dari medan "benih" yang lemah. Namun tidaklah jelas dari mana medan yang lebih tua ini berasal.

Dua teori terkemuka: Medan benih tercipta dari pergerakan gas terstimulasi di berbagai protogalaksi, atau mereka dihasilkan di luar galaksi oleh proses yang tak kelihatan pada permulaan jagad raya.

Pengamatan baru yang dilakukan dengan Fermi Gamma-ray Space Telescope NASA mendukung gagasan bahwa benih-benih itu semuanya ada di sana, bahkan sebelum terciptanya galaksi.

Berdasarkan data Fermi, "kami menemukan bahwa medan-medan magnet lemah ini seharusnya ada di mana saja. Mereka harus berada di luar galaksi-galaksi, mengisi keseluruhan alam semesta, bahkan ketika tak ada galaksi, tak ada bagian-bagian, tak ada apa pun," kata penulis bersama penelitian Andrii Neronov dari Universitas Jenewa bagian ISDC Centre for Astrophysics di Swiss, seperti yang dilansir oleh National Geographic.

Karena berbagai penemuan baru menyatakan bahwa medan-medan bisa terbentuk di luar galaksi-galaksi, "mungkin berbagai medan magnet itu tercipta sebelum galaksi terbentuk," kata Neronov.

Menabur Benih untuk Medan-Medan Galaktik

Menurut teori, medan-medan benih purba bisa saja tercipta dari partikel-partikel terstimulasi yang termuntahkan selama kejadian-kejadian keras seperti ledakan supernova.

Pada akhirnya, teori itu mengatakan, satu medan benih dapat membesar di dalam satu galaksi, karena putaran pelan galaksi menyebabkan partikel-partikel terstimulasi dan gas-gas menjadi searah pada garis-garis medan magnet benih.

Akan tetapi medan-medan benih lain akan tetap berjalan melewati ruang antar galaksi dan itulah yang menurut Neronov dan rekan-rekannya telah mereka temukan.

Lebih tepatnya, tim itu melihat suatu kekurangan energi sangat tinggi sinar gamma dalam data Fermi di blazars yang merupakan galaksi-galaksi dengan lubang hitam super besar pada bagian tengahnya yang memuntahkan pancaran partikel hampir sama dengan kecepatan cahaya.

Sinar gamma yang sampai ke bumi dari blazars seharusnya ada pada level energi tertentu. Tapi sinar gamma yang dilihat oleh tim Neronov nampaknya telah dilucuti sebagian kekuatannya, yang tepatnya akan terjadi jika sinar gamma beinteraksi dengan medan magnet lemah dalam perjalanannya.

Para peneliti itu kemudian memetakan apa yang terjadi ketika sinar gamma menabrak foton, atau partikel ringan. Mereka menemukan bahwa tabrakan menghasilkan berkas aktifitas elektromagnetik.

"Apa yang kami deteksi bisa saja permulaan medan lemah ini, dan itu dapat memecahkan masalah dari mana asal medan magnet di Bima Sakti dan galaksi lain, karena sekarang kita bisa mengetahui kondisi permulaannya," kata Neronov.

Misteri-misteri Magnetis Tetap Ada

Para ilmuwan tidak yakin proses-proses energi tinggi mana yang mungkin menciptakan medan-medan magnetik pertama di alam semesta muda tanpa galaksi, walaupun tak kekurangan contoh.

Juga tak jelas apakah medan-medan benih berjalan memainkan peranan dalam formasi selanjutnya berbagai galaksi dan bagian-bagian galaksi, karena intensitas medan harus diukur dengan pasti.

"Secara umum, Saya cenderung berpikir bahwa mereka tidak memainkan peranan penting dalam pembentukan galaksi-galaksi, karena mereka terlalu lemah" pada level rendah yang diobservasi tim Fermi, kata Neronov.

Partikel Baru Temuan Eksperimen Fisika

Eksperimen fisika menunjukkan keberadaan partikel baru.





Hasil prestisius eksperimen fisika Fermilab yang melibatkan seorang profesor Universitas Michigan nampaknya mengkonfirmasi penemuan aneh 20 tahun yang memberi petunjuk keberadaan sebuah partikel dasar baru yaitu aspek ke empat neutrino.

Hasil baru tersebut lebih jauh menjelaskan suatu pelanggaran simetri fundamental alam semesta yang menyatakan bahwa partikel-partikel antimateri berkelakuan dengan cara yang sama seperti materi-materi penyeimbangnya. Demikian seperti yang dilansir oleh Physorg pada tanggal 2 November 2010.

Neutrino adalah partikel dasar netral yang dihasilkan dalam penguraian radioaktif partikel lain. "Aspek" yang diketahui dari neutrino merupakan penyeimbang netral elektron dan kerabat-kerabatnya yang lebih berat yaitu muon dan tau. Tanpa memperhitungkan aspek asal neutrino, partikel-partikel tersebut secara konstan berubah dari satu tipe ke tipe lainnya dalam sebuah fenomena yang disebut "osilasi aspek neutrino".

Sebuah neutrino elektron bisa saja menjadi neutrino muon, kemudian menjadi neutrino elektron lagi. Sebelumnya para ilmuwan meyakini keberadaan tiga aspek neutrino. Dalam Eksperimen Mini Booster Neutrino yang dijuluki MiniBooNE, para peneliti mendeteksi lebih banyak osilasi yang hanya mungkin terjadi jika ada lebih dari tiga aspek.

"Hasil ini mengimplikasikan bahwa ada partikel baru atau kekuatan yang belum kami bayangkan sebelumnya," kata Byron Roe yang merupakan seorang pensiunan terhormat profesor di Bagian Fisika, dan penulis makalah tentang hasil tersebut yang baru dipublikasikan di Physical Review Letters.

"Penjelasan paling sederhana melibatkan penambahan partikel-partikel baru seperti neutrino, atau neutrino steril yang tidak memiliki interaksi normal lemah."

Ketiga tipe neutrino berinteraksi dengan materi utamanya melalui kekuatan nuklir lemah yang membuat mereka sulit dideteksi. Dihipotesikan bahwa aspek ke empat ini tak akan berinteraksi melalui kekuatan lemah tersebut yang membuatnya bahkan lebih sulit untuk ditemukan.

Keberadan neutrino steril bisa membantu menjelaskan komposisi alam semesta, kata William Louis yang merupakan seorang ilmuwan di Los Alamos National Laboratory yang dulunya merupakan mahasiswa doktoral di UM dan dilibatkan dalam eksperimen MiniBooNE.

"Para fisikawan dan astronom sedang mencari neutrino-neutrino steril karena mereka bisa menjelaskan sebagian atau bahkan keseluruhan materi gelap alam semesta," tutur Louis. "Neutrino steril mungkin juga bisa membantu menjelaskan asimetri materi alam semesta, atau mengapa alam semesta itu pada dasarnya terdiri dari materi daripada antimateri."

Eksperimen MiniBooNE yang merupakan suatu kolaborasi antara sekitar 60 peneliti dari berbagai institusi, diselenggarakan di Fermilab untuk mengecek hasil eksperimen Liquid Scintillator Neutrino Detector (LSND) di Los Alamos National Laboratory yang dimulai pada tahun 1990. LSND merupakan yang pertama mendeteksi lebih banyak osilasi neutrino daripada yang diprediksikan oleh model standar.

Hasil permulaan MiniBooNE beberapa tahun lalu yang didasarkan pada data dari sebuah sinar neutrino (sebagai kebalikan dari sinar antineutrino), tidak mendukung hasil LSND. Meskipun demikian, eksperimen LSND dilaksanakan menggunakan sebuah sinar antineutrino, jadi itu merupakan langkah selanjutnya bagi MiniBooNE.

Hasil baru ini didasarkan pada data tiga tahun pertama dari sebuah sinar antineutrino, dan menceritakan cerita lain daripada hasil-hasil sebelumnya. Data sinar antineutrino MiniBooNE memang mendukung penemuan LSND, dan fakta bahwa eksperimen MiniBooNE menghasilkan hasil berbeda bagi antineutrino daripada neutrino, secara khusus mengejutkan para fisikawan.

"Faktanya bahwa kami melihat efek ini pada antineutrino dan bukan pada neutrino membuatnya semakin aneh," ujar Roe. "Hasil ini berarti diperlukan bahkan lebih banyak tambahan serius pada model standar kami daripada yang telah dipikirkan dari hasil pertama LSND."

Hasil tersebut nampaknya melanggar "simetri paritas isi" alam semesta yang menyatakan bahwa hukum fisika berlaku dengan cara yang sama bagi partikel-partikel dan antipartikel penyeimbang mereka. Pelanggaran simetri ini telah terlihat pada beberapa penguraian yang jarang, tapi tidak dengan neutrino, kata Roe.

Walaupun hasil ini secara statistik signifikan dan memang mendukung penemuan LSND, para peneliti fisikawan mengingatkan bahwa mereka membutuhkan hasil pada periode yang lebih lama atau eksperimen tambahan sebelum mereka boleh mendiskualifikasi prediksi model standar.

Sumber : http://sainspop.blogspot.co.id

Banyak orang yang percaya akan keberadaan mahluk halus, namun menyikapi dengan logika sehingga menempatkan mahluk gaib bukan sebagai kultus yang mesti ditakuti, diberi ‘makan’ atau dikerematkan. Dengan memahami konsep mahluk halus secara ilmu pengetahuan mungkin akan membuat kita lebih berani dan tidak takut berlebihan.
Nah, menurut hukum fisika setidaknya ada 3 teori tentang mahluk halus, yakni:
1. Hukum kekekalan energi
Albert Einstein, sang legenda ilmu fisika pernah membuktikan bahwa segala bentuk energi di alam semesta adalah bersifat konstan. Artinya, energi tidak bisa diciptakan atau dihancurkan. Tahukah kalian, bahwa si dalam diri setiap manusia yang hidup terdapat energi listrik yang memungkinkan jantung tetap berdetak, otak tetap bekerja dan kita tetap bisa bernapas.
Nah ketika manusia mati, energi yang ada dalam tubuhnya tentu saja harus berubah ke bentuk yang lain. Teori yang paling masuk akal adalah energi tersebut kembali ke alam semesta, nah energi elektromagnetis dari manusia mati inilah yang pada konsentrasi tertentu bisa terlihat dalam bentuk-bentuk tertentu. Dan tentu saja kadang masih mengandung materi atau sifat-sifat dari asalnya. Sehingga sering kita mendengar orang-orang seolah melihat sosok orang yang telah meninggal.

2. Hukum Coloumb
Mahluk halus menyimpan energi elektromagnetis negatif (-), sedangkan seperti yang kita tahu, bahwa planet bumi juga mengandung muatan (-). Dan berdasar hukum Coulomb, kita tahu bahwa muatan yang senama bersifat tolak menolak, sedangkan muatan yang berbeda akan saling menarik. Nah karena itulah mahluk halus bersifat saling menolak dengan bumi dan muncullah teori bahwa mahluk halus tidak menapak bumi dikarenakan gaya tersebut.

3. Hukum panjang gelombang
Vic Tandy, pakar elektronika dan komputer dari Universitas Coventry mengatakan penglihatan terhadap obyek mahluk halus dipengaruhi oleh gelombang suara infrasonic, atau suara dengan gelombang sangat lemah dan tidak bisa ditangkap oleh telinga manusia. Namun jika terjadi dalam intensitas yang cukup besar, manusia yang peka akan bisa merasakannya.
Ada fakta menarik secara sains soal mahluk halus, seperti misalnya yang dilansir NASA mendukung teori Vic Tandi bahwa mata manusia bereaksi terhadap gelombang nada rendah. Pada panjang gelombang 18 Hertz bola mata manusia mulai bergetar dan sering memunculkan obyek asing yang sering diterjemahkan sebagai mahluk halus.

Sumber : http://www.yudhe.com

Mantel tembus pandang, yang membuat pemakainya menjadi kasat mata, mungkin tak lagi hanya bisa ditemui dalam kisah Harry Potter. Keberadaannya setahap menuju kenyataan meski untuk kali ini, mantel ‘ajaib’ hanya bisa berlaku pada gelombang mikro, bukan cahaya nampak.
Para peneliti AS baru saja berhasil mengembangkan mantel setipis mikrometer, yang dapat menyembunyikan objek tiga dimensi dari gelombang mikro di lingkungan sekitarnya, dari segala arah dan dari segala posisi pengamat.
Untuk studi yang dipublikasikan dalam New Journal of Physics ini, para peneliti University of Texas di Austin, menggunakan lapisan ultra-tipis yang disebut “metascreen“.
Mantel metascreen dibuat dengan strip pita tembaga setipis 66 µm yang dilampirkan ke film polikarbonat fleksibel setipis 100 µm dalam desain berbentuk jaring. Mantel ini digunakan untuk menyelubungi batang silinder berukuran 18 cm dari gelombang mikro, dan berfungsi optimal ketika gelombang mikro berada pada frekuensi 3,6 GHz serta pada bandwidth yang cukup luas.
Dari kemampuan beradaptasi yang melekat pada metascreen serta keunggulan teknik selubung yang digunakan dalam studi ini, para peneliti memperkirakan bahwa objek-objek berbentuk ganjil dan asimetris juga bisa diselubungi dengan prinsip yang sama.

Mantel ini digunakan untuk menyelubungi batang silinder berukuran 18 cm dari gelombang mikro, dan berfungsi optimal ketika gelombang mikro berada pada frekuensi 3,6 GHz serta pada bandwidth yang cukup luas. (Kredit: Institute of Physics) 

(Mantel ini digunakan untuk menyelubungi batang silinder berukuran 18 cm dari gelombang mikro, dan berfungsi optimal ketika gelombang mikro berada pada frekuensi 3,6 GHz serta pada bandwidth yang cukup luas. (Kredit: Institute of Physics).
Objek mampu terdeteksi ketika gelombang-gelombang – entah itu gelombang suara, cahaya, sinar-x ataupun gelombang mikro – terpantul dari permukaannya. Kita bisa melihat objek saat sinar cahaya memantul dari permukaannya ke arah mata kita dan mata kita mampu memproses informasi tersebut.
Studi selubung sebelumnya menggunakan metamaterial untuk mengalihkan, atau membelokkan, gelombang di sekitar objek. Sedangkan metode dalam studi kali ini, yang oleh para peneliti dijuluki “mantle cloaking“, menggunakan jenis terbaru, metascreen logam ultra-tipis, untuk membatalkan gelombang yang terpancar dari objek terselubung.
“Saat terjadi intervensi pada bidang-bidang pancar dari mantel dan objek, mereka lantas saling membatalkan satu sama lain. Efek keseluruhannya adalah transparansi dan tembus pandang dari semuasudut pengamatan,” kata sesama penulis studi, Profesor Andrea Alu.
“Keuntungan dari mantel selubung lewat teknik yang menarik ini adalah kemampuannya beradaptasi, kemudahan manufaktur dan peningkatan bandwidth-nya. Kami telah menunjukkan bahwa Anda tidak harus menggunakan metamaterial yang tebal untuk membatalkan pancaran dari sebuah objek. Permukaan bermotif sederhana yang konformal terhadap objek mungkin sudah cukup dan, dalam banyak hal, bahkan lebih baik dibanding metamaterial tebal.”
Tahun lalu, kelompok peneliti ini menjadi yang pertama yang berhasil menyelubungi objek 3D ke keadaan kasat mata. Dalam studi tersebut, mereka menggunakan metode yang disebut “plasmonic cloaking“, yaitu menggunakan material yang lebih tebal untuk membatalkan pancaran gelombang.
Untuk ke depan, salah satu tantangan utama bagi para peneliti adalah menggunakan “mantel selubung” ini untuk menyembunyikan objek dari cahaya nampak. “Pada prinsipnya teknik ini juga bisa digunakan pada cahaya mantel,” lanjut Profesor Alu.
“Kenyataannya, metascreen lebih mudah disadari keberadaannya pada frekuensi nampak dibanding metamaterial tebal, dan konsep ini mungkin bisa menempatkan kami untuk lebih dekat dengan realisasi praktisnya. Bagaimanapun juga, ukuran objek yang bisa diselubungi secara efisien lewat metode ini harus didasarkan pada skala panjang gelombang pengoperasian, sehingga jika diterapkan pada frekuensi optik, kami mungkin bisa secara efisien menghentikan pancaran dari objek berukuran mikrometer.
“Namun, kami sudah bayangkan aplikasi-aplikasi menarik lainnya untuk menggunakan mantel selubung dan cahaya nampak, seperti mewujudkan nano-tag dan nano-saklar optikal, serta perangkat penginderaan noninvasif, yang dapat memberi beberapa manfaat bagi dunia biomedis dan instrumentasi optikal.”

Sumber: http://www.faktailmiah.com/

Planet kerdil Pluto diketahui memiliki kabut di atmosfernya yang tipis. Data terbaru menunjukkan keberadaan tujuh objek yang diduga awan di Pluto.

  

Pluto dalam cahaya tampak (kiri) dan dalam pandangan sinar-X (kanan). (NASA)

Data dari pesawat luar angkasa New Horizons yang meneliti Pluto tahun lalu menunjukkan bahwa selain berkabut, planet kerdil tersebut mungkin juga memiliki awan.
Sebelumnya, New Horizons telah menemukan kabut di atmosfer tipis Pluto, dengan ketinggian 120 mil  dan dipisahkan menjadi setidaknya 24 lapisan yang berbeda.
“Tetapi kabut bukanlah awan,” kata S. Alan Stern, peneliti utama New Horizons.
Ia menjelaskan, kabut akan menyebar dan tidak memblokir sinar Matahari. Jika kita berdiri di permukaan Pluto dan melihat ke atas, kabut hanya akan menyaring sekitar dua persen cahaya Matahari. Sebaliknya, awan akan memblokir sinar Matahari sehingga tak terlihat dari permukaan.
Gambar sejernih kristal yang diambil New Horizons selama misinya pada bulan Juli 2015 menunjukkan bahwa Pluto hampir seluruhnya bebas awan.
Akan tetapi, pengamatan teliti gambar beresolusi tinggi mengungkap keberadaan tujuh objek cerah yang menyerupai awan melayang di atas permukaan Pluto. Ketujuh objek itu memiliki ukuran yang hampir mirip dan terjadi menjelang fajar atau senja. Diperkirakan, itulah waktu-waktu terbaik terbentuknya awan di Pluto. Meski demikian Stern mengatakan bahwa sulit untuk memastikannya.
“Kami tidak melihat tumpukan atau gerombolan awan. Kami hanya melihat awan individual,” ujarnya.
Ia melanjutkan, "Jika ada awan, itu berarti cuaca di Pluto bahkan lebih kompleks daripada yang kita bayangkan."
Bukan hanya itu, data New Horizons juga menunjukkan bahwa daerah terang (seperti wilayah besar berbentuk hati) di Pluto merupakan wilayah yang paling reflektif di tata surya.
"Kecerahan itu menunjukkan aktivitas permukaan," kata Bonnie Buratti, tim ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena.
New Horizons telah menyelesaikan pengiriman seluruh data yang berhasil dikumpulkan ketika meneliti pluto kepada ilmuwan Bumi pada 23 oktober lalu. Kini pesawat luar angkasa tersebut berada sekitar 5,5 miliar kilometer dari Bumi dan 540 juta kilometer di sebelah luar Pluto.
New Horizons bergerak menjauhi matahari dengan kecepatan sekitar 14 kilometer/detik, menuju objek penelitian selanjutnya: 2014 MU69, objek mungil di Sabuk Kuiper yang berjarak 1,6 miliar kilometer dari Pluto. Diperkirakan, New Horizons akan sampai di 2014 MU69 pada tahun 2019 mendatang.

(Sumber: Nationalgeographic.co.id )

 

Bersiaplah untuk menyaksikan pasangan lunar, hujan meteor, dan kejadian angkasa lainnya pada bulan ini.

Sebuah Supermoon akan terlihat di cakrawala pada malam hari. Supermoon yang terlihat pada tanggal 14 November akan menjadi yang paling besar sejak 1948. (Kent Kobersteen, National Geographic Creative via nationalgeographic.com)

Pada November akan terjadi beberapa hujan meteor, planet-planet yang mempesona dan kejadian angkasa lainnya yang tidak boleh terlewatkan. Bahkan pada bulan ini, Anda memiliki kesempatkan untuk menyaksikan penampakkan supermoon yang paling mengesankan selama hampir 7 dekade.
Jadi bersihkan teropong Anda dari debu dan tandai kejadian langit luar biasa ini pada Kalender bulan November milik Anda!

 Venus dan Saturnus berada di dekat bulan sabit pada 2 November. (A. Fazekas, Skysafari via nationalgeographic.com)

Bulan dan Saturnus-  2 November
Sekitar satu jam setelah matahari terbenam pada zona waktu lokal Anda, tertangkap sebuah garis bulan sabit menggantung di atas Saturnus. Pasangan kosmik ini akan muncul dalam sudut kurang dari tiga derajat atau berukuran kurang dari lebar jari tengah Anda. Pada hari yang sama, superbright Venus akan bergabung di bagian sebelah kiri bulan dan saturnus.

Bula dan Mars- 5 November
Setelah matahari terbenam pada hari ini dan hari berikutnya, lihatlah bulan sabit yang menempatkan posisinya tepat bersebelahan dengan planet merah, Mars.

Taurid Meteor Shower- 11 November
Pada tengah malam dan pagi hari berikutnya hujan meteor Taurid akan memuncak. Individu meteor tampaknya akan memancar dari kontelasi senama, Taurus, si banteng, yang akan menaiki langit selatan sepanjang malam untuk daerah dengan garis lintang pertengahan utara. Pengamat jauh angkasa akan melihat setidaknya 10 hingga 15 bintang jatuh perjam, dan akan memuncak pada pukul  5 pagi waktu setempat.

Super Duper Moon- 14 November
Rangkaian kedua dari tiga serangkai Supermoon akan terlihat pada hari ini setelah matahari terbenam pada bagian bumi sebelah timur. Supermoon pada bulan ini merupakan bulan purnama paling besar dan dekat dengan bumi sejak 1948, akan menjadi sebuah pemandangan yang benar-benar sayang untuk dilewatkan .

Bull-Eye- 15 November
Pada tengah malam tanggal 15 dan 16 November, bulan akan berada di dekat mata konstelasi Taurus.  Itu adalah mata Aldebaran yang merah dan besar  yang berjarak 67 tahun cahaya dari Bumi. Sementara itu, para pengamat langit yang berada di Timur tengah dan Seluruh Asia Tengah akan diuntungkan karena dapat menyaksikan bulan dalam posisi terbaik seperti okultisme bulan atau gerhana.

 Planet Mars akan bertemu dengan bulan pada 5 November (A. Fazekas, Skysafari via nationalgeographic.com)


Leonid Meteor Shower- 16 November
Lihatlah ke arah timur laut pada tengah malam dan pagi hari pada tanggal 17 untuk sebuah penampakkan bintang jatuh selama puncak hujan meteor Leonid tahunan. Pemandangan terbaik akan berlangsung pada pagi hari tanggal 17 dengan sebanyak 10 hingga 20 bintang jatuh per jam dapat terlihat jelas.

Buzzing the Beehive- 18 November
Lihatlah ke arah timur laut pada tengah malam untuk menyaksikan memudarnya bulan bungkuk yang menghasilkan bintang terbuka yang dikenal dengan Messier 44. Dengan menggunakan teropong, Anda dapat memindai langit di sebelah kanan atas bulan untuk melihat ribuan bintang yang berjarak 610 tahun cahaya dari bumi.

 Bintang terbuka yang juga dikenal sebagai M44, akan berada di dekat bulan pada 18 November (A. Fazekas, Skysafari via nationalgeographic.com)

Lion’s Heart- 21 November
Melihat ke arah langit tenggara pada pagi hari untuk melihat bulan sabit meringkuk disebelah konstelasi jantung Leo: bintang terang regulus. Pasangan kosmik ini akan menjadi pemandangan yang cukup menakjubkan untuk mata telanjang dengan dua objek yang terpisah oleh lebih dari satu derajat.

 Bintang regulus menandakan jantung dari konstelasi Leo. (A. Fazekas, Skysafari via nationalgeographic.com)

Merkurius bertemu dengan Saturnus- 23 November
Sebagai tantangan pengamatan langit yang besar, cobalah untuk menemukan samar-samar planet  Saturnus tepat di samping Merkurius dengan menggunakan teropong. Kedua planet tersebut akan sulit ditemukan di dalam silaunya sinar matahari terbenam dan harus dilihat dari wilayah luas yang kosong pada langit bagian barat daya.

Bulan dan Jupiter- 25 November
Sekitar satu jam sebelum matahari terbenam, lihat ke arah tenggara untuk menemukan bulan sabit tipis yang menggantung dibawah raja dari semua Planet,Jupiter. Pasangan kosmik ini akan terlihat sangat mencolok karena muncul dalam jarak kurang dari dua derajat.

Posisi bulan bergantung dibawah Jupiter pada 25 November. (A. Fazekas, Skysafari via nationalgeographic.com)

(Sumber : nationalgeographic.co.id)

Kamis, 03 November 2016

Dunia Paralel

Apa sih dunia paralel itu? 
Dunia paralel adalah sebuah dunia yang berjalan sejajar dengan dunia realita. Disamping kehidupan yang kita kenal dan kita jalani sekarang, ada satu atau lebih kehidupan lain yang juga berjalan secara bersamaan dalam dunia paralel


Awalnya dunia paralel hanya sebuah imajinasi dalam cerita fiksi, tapi kini makin banyak teori yang dijadikan jembatan untuk menjelaskan dan mendukung keberadaan dunia paralel. Para ilmuwan fisika berada di garis depan sebagai pihak yang mencoba menjelaskan kemungkinan keberadaannya. 

Ahli fisika Dr. Michio Koku menganalogikan keberadaan parallel universe bagi kita seperti adanya daerah luar kolam bagi seekor ikan gurami yang tinggal dalam sebuah kolam. Ikan gurami tersebut nggak bisa melihat daerah luar kolam karena keterbatasan 'teknologi' yang ia miliki. Demikian juga, manusia belum bisa melihat alam semesta lainnya dengan alasan yang sama. Meski ikan gurami nggak bisa melihat kehidupan lain di luar kolam, tapi dia bisa tahu ada kehidupan lain dari getaran yang ia rasakan melalui gelombang di permukaan air kolam akibat tetesan air hujan. Getaran yang dirasakan ikan gurami itu adalah gravitasi dan cahaya dari alam semesta lain. 

Dasar teori parallel Universe adalah ketidakterbatasan jagat raya yang memberikan kemungkinan adanya alam semesta lain. Saat ini diperkirakan ada 1011 galaksi di jagad raya. Jadi, bukan nggak mungkin jika selain di galaksi yang kita tinggali ada kehidupan yang juga sedang berlangsung. Para Ahli fisika kuantum jelas-jelas menyatakan percaya bahwa tiap detik tercipta dunia paralel seseorang, yang berisi 
Misalnya di dunia nyata kita bisa menyebrang jalan dengan selamat. Di dunia paralel pertama, kita bisa aja berhasil menyeberang tapi kemudian tersungkur, di dunia paralel berikutnya bisa aja kita bahkan nggak tertolong karena sewaktu menyebrang ada mobil yang sedang melaju kencang ke arah kita.

Max Tegmark seorang prof fisika dan astronomi di universitas Pennsylvania sangat percaya keberadaan parallel universe ini. Dalam salah satu artikelnya yang berjudulu 'parallel Universe', Max Tegmark mengungkapkan bahwa ada 4 tingkatan parallel universe.
Sumber : escape.nstar.org

Mesin Waktu Kuantum

Mesin waktu yang memperkenankan anda menjelajahi masa lampau tanpa rasa takut akan paradoks yang bisa membuat anda menjadi tidak ada.
Ingin membuat sebuah mesin waktu tapi takut akan paradoks klasik yaitu kemungkinan anda melakukan sesuatu yang tanpa disadari menyebabkan anda kehilangan keberadaan anda? Seorang profesor MIT dan beberapa rekannya menerbitkan teori yang memungkinkan perjalanan waktu tanpa paradoks ketiadaan anda. Semua yang dibutuhkan hanyalah sebuah alat teleportasi kuantum dan pemahaman jelas tentangpostselection.

Postseleksi merupakan salah satu gagasan yang membuat komputasi kuantum menyenangkan sekaligus membingungkan yaitu gagasan bahwa masalah yang sangat kompleks yang penuh variabel-variabel, dipecahkan dengan membiarkan variabel-variabel mengambil nilai apa saja secara acak dan memilih satu kombinasi yang menjadikan masalah itu benar. Dengan kata lain, daripada memecahkan semua kemungkinan kombinasi masalah satu per satu, anda menjalankan semua kemungkinan kombinasi bersamaan dan menyaring rangkaian variabel-variabel yang membuat masalah itu benar.

Ilmu mekanika kuantum nampaknya memperkenankan komputasi bersamaan semua hasil yang mungkin dalam teorinya, walaupun membuatnya terjadi merupakan masalah lain secara keseluruhan (komputasi kuantum seperti itu akan menghempaskan metode komputasi konvensional). Akan tetapi digabungkan dengan teleportasi kuantum, menggunakan belitan kuantum untuk menghasilkan keadaan kuantum di ruang yang sebelumnya ada pada titik lain ruang, Seth Lloyd dan rekan-rekannya mengatakan bahwa anda bisa secara teori menteleportasi sebuah partikel mundur dalam waktu.

Bentuk teori penjelajahan waktu ini memecahkan dua permasalahan utama yang berubungan dengan pencapaian. Pertama, teori itu tidak membutuhkan pembengkokan waktu ruang seperti kebanyakan teori perjalanan waktu. Mengingat kondisi yang dibutuhkan untuk membengkokkan waktu ruang hanya mungkin ada di lubang hitam, itu merupakan hal yang bagus. Akan tetapi lebih jauh lagi, dikarenakan hukum probabilitas ilmu mekanika kuantum, semua yang dibiarkan terjadi oleh metode perjalanan waktu ini sudah memiliki kesempatan terbatas terjadi bagaimanapun juga. Hal itu berarti sebuah partikel tidak dapat benar-benar mundur ke masa lampau dan secara tidak sengaja menghancurkan dirinya sendiri.

Tentu saja para fisikawan menunjukkan teorinya tidak dengan harapan pergi ke masa lampau untuk memastikan para orang tua mereka menikah atau seperti demikian. Mereka mengharapkan bahwa dengan menunjukkan hal ini mereka akan membantu mendorong pemikiran kuantum ke arah teori gravitasi. Tapi gagasan mundur ke masa lalu tanpa membengkokkan susunan alam raya atau merubah keberadaan seseorang di masa depan merupakan hal yang mengagumkan.

Cahaya bisa Menghasilkan Daya Angkat

Para ilmuwan menciptakan foil cahaya yang dapat mendorong obyek-obyek kecil ke samping.
Cahaya difungsikan untuk menghasilkan tenaga yang sama yang membuat pesawat udara terbang, seperti yang ditunjukkan oleh studi baru.

Dengan desain yang tepat, aliran seragam cahaya mendorong obyek-obyek yang sangat kecil seperti halnya sayap pesawat terbang menaikkan tubuh pesawat ke udara.

Para peneliti telah lama mengetahui bahwa memukul sebuah obyek dengan cahaya dapat mendorong obyek tersebut. Itulah pemikiran di balik layar surya, yang memanfaatkan radiasi untuk tenaga pendorong di luar angkasa. "Kemampuan cahaya untuk mendorong sesuatu sudah diketahui," tutur rekan peneliti Grover Swartzlander dari Institut Teknologi Rochester di New York, seperti yang dikutipScience News (05/12/10).

Trik baru cahaya lebih menarik dari sebuah dorongan biasa: Hal itu menciptakan tenaga yang lebih rumit yang disebut daya angkat, bukti ketika sebuah aliran pada satu arah menggerakkan sebuah obyek secara tegak lurus. Foil udara atau airfoil menghasilkan daya angkat; ketika mesin memutar baling-baling dan menggerakkan pesawat ke depan, sayap-sayapnya yang dimiringkan menyebabkan pesawat itu naik.

Foil cahaya tidak dimaksudkan untuk menjaga sebuah pesawat tetap berada di udara selama penerbangan dari satu bandara ke bandara lainnya. Namun kesatuan alat-alat yang sangat kecil tersebut boleh digunakan untuk mendayakan mesin-mesin mikro, mentransportasikan partikel-partikel yang sangat kecil atau bahkan membolehkan metode-metode sistem kemudi pada layar surya.

Daya angkat optik merupakan "ide yang sangat rapi", kata fisikawan Miles Padgett dari Universitas Glasgow di Skotlandia, namun terlau dini untuk mengatakan bagaimana efek tersebut boleh dimanfaatkan. "Mungkin berguna, mungkin tidak. Waktu yang akan membuktikan."

Cahaya tersebut dapat memiliki daya angkat yang tak terduga ini dimulai dari sebuah pertanyaan yang sangat sederhana, Swartzlander mengatakan, "Jika kita mempunyai sesuatu berbentuk sayap dan kita menyinarinya dengan cahaya, apa yang terjadi?" Eksperimen-eksperimen pemodelan menunjukkan kepada para peneliti bahwa sebuah defleksi asimetris cahaya akan menciptakan sebuah daya angkat yang sangat stabil. "Jadi kami pikir lebih baik melakukan satu eksperimen," kata Swartzlander 

Para peneliti membuat batangan-batangan sangat kecil berbentuk mirip sayap pesawat terbang, di satu sisi pipih dan di sisi lainnya berliku. Ketika foil-foil udara berukuran mikron ini dibenamkan ke dalam air dan dipukul dengan 130 miliwatt cahaya dari dasar wadah, foil-foil tersebut mulai bergerak ke atas, seperti yang diduga. Namun batangan-batangan tersebut juga mulai bergerak ke samping, arah tegak lurus terhadap cahaya yang datang. Bola-bola simetris sangat kecil tidak menunjukkan efek daya angkat ini, seperti yang ditemukan tim tersebut.

Daya angkat optik berbeda dari daya angkat aerodinamis dengan sebuah foil udara. Sebuah pesawat udara terbang karena udara yang mengalir lebih lambat di bawah sayap-sayapnya menggunakan tekanan lebih besar daripada udara yang mengalir lebih cepat di atas. Namun pada foil cahaya,daya angkat diciptakan di dalam obyek-obyek tersebut ketika sorotan sinar melaluinya. Bentuk foil udara transparan terebut menyebabkan cahaya dibiaskan berbeda-beda tergantung pada tempat cahaya itu lewat, yang menyebabkan pembengkokan sesui momentum sorotan yang menghasilkan daya angkat.

Sudut-sudut daya angkat foil-foil cahaya ini sekitar 60 derajat, menurut temuan tim tersebut. "Kebanyakan benda-benda aerodinamis mengudara pada sudut-sudut yang sangat gradual, akan tetapi hal ini memiliki sudut daya angkat yang luar biasa dan sangat kuat," ujar Swartzlander. "Anda bisa bayangkan apa yang akan terjadi jika pesawat anda mengudara pada 60 derajat -- perut anda akan berada di kaki."

Ketika batangan-batangan itu terangkat, seharusnya tidak jatuh atau kehilangan daya angkat, seperti yang diprediksi. "Sebenarnya benda tersebut bisa menstabilkan diri sendiri," kata Padgett.

Swartzlander mengatakan bahwa dia berharap pada akhirnya bisa menguji foil-foil cahaya tersebut di udara juga, dan mencoba berbagai bentuk serta material dengan berbagai sifat pembiasan. Dalam studi tersebut para penelit menggunakan cahaya infra merah untuk menghasilkan daya angkat tersebut, tapi jenis cahaya lainnya juga bisa, kata Swartzlander. "Yang indah tentang hal ini ialah bahwa benda itu akan berfungsi selama anda memiliki cahaya."

Studi tersebut dipublikasikan di Nature Photonics tanggal 5 Desember.

Semoga hal ini bisa diteliti lebih lanjut dan dikembangkan untuk kebaikan. 

Rabu, 02 November 2016

Perbandingan kecerahan CX330 sebelum (kiri) dan setelah outburst.

AstroNesia ~ Sebuah tim astronom internasional yang dipimpin oleh ilmuwan Dr Christopher Britt dari Universitas Texas Tech telah melihat sebuah bintang yang sangat muda, yang disebut CXOGBS J173643.8-282122(singkatnya, CX330), di tempat yang jauh di mana bintang biasanya terbentuk.

CX330 terdeteksi sebagai sumber sinar-X pada tahun 2009 oleh NASA Chandra X-Ray Observatory saat melakukan survei pada tonjolan di wilayah tengah Bima Sakti.
Pengamatan lebih lanjut menunjukkan objek ini memancarkan cahaya optik juga. Dengan hanya petunjuk ini, para ilmuwan tidak tahu apa sebenarnya objek ini.

Tapi ketika Dr. Britt dan rekannya meneliti gambar inframerah dari daerah yang sama yang diambil dengan NASA Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE), mereka menyadari bahwa objek ini memiliki banyak debu hangat di sekitarnya, yang mestinya telah dipanaskan oleh ledakan .

Membandingkan data WISE dari tahun 2010 dengan data Spitzer dari 2007, mereka memutuskan bahwa CX330kemungkinan adalah bintang muda yang telah membakar selama beberapa tahun. Bahkan, dalam periode tiga tahun, kecerahannya meningkat beberapa ratus kali.

Tim mengumpulkan data tentang bintang ini dari berbagaiobservatorium lainnya, termasuk teleskop berbasis tanah berbasis SOAR, Magellan, dan Gemini. Mereka juga mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan dari CX330. Dengan menggabungkan perspektif yang berbeda pada objek, gambaran yang lebih jelas muncul.

"Kami mencoba berbagai penafsiran untuk itu, dan satu-satunya yang masuk akal adalah bintang muda yang berkembang pesat ini terbentuk di negeri antah berantah," kata Dr Britt.

Perilaku CX330 sangat mirip dengan FU Orionis, bintang outbursting muda yang melakukan tiga bulan ledakan awal di tahun 1936-1937 dan emisi cerahnya telah memudar sejak saat itu. CX330 juga memudar, tapi kecerahannya tidak jatuh lebih dari satu faktor 10 sejak puncaknya pada 2010 atau 2011.

Bintang ini lebih padat, lebih panas dan kemungkinan lebih masif dari objek seperti FU Orionis, mengeluarkan arus keluar lebih cepat membanting ke dalam gas dan debu di sekitarnya.

"Disk mungkin telah dipanaskan ke titik di mana gas dalam disk telah menjadi terionisasi, yang mengarah ke peningkatan pesat dalam seberapa cepat materi itu jatuh ke bintang," kata anggota tim Dr Tom Maccarone, juga dari Texas Tech University.


Yang paling membingungkan bagi tim adalah FU Orionisdan bintang-bintang seperti itu - hanya ada sekitar 10 dari mereka - yang terletak di daerah Starburst.

Itu karena bintang muda membentuk dan diberi makan dari lingkungan merekayang merupakan daerah kaya gas dan debu di awan pembentuk bintang.

Sebaliknya, wilayah pembentukan bintang yang paling dekat dengan CX330 berjarak beberapa ratus tahun cahaya. Jika bintang ini adalah matahari kita, wilayah pembentuk bintang terdekat akan berada di Orion.


"CX330 lebih intens dan lebih terisolasi daripada benda-benda outbursting muda yang pernah kami lihat," kata anggota tim Dr Joel Hijau, dari Space Telescope Science Institute.

"Ini bisa menjadi ujung gunung es -. Benda-benda ini mungkin ada di mana-mana"


Bahkan, sangat mungkin semua bintang melewati tahap dramatis pengembangan ini di masa muda mereka, tapi banyak dari ledakan ini terlalu singkat dalam waktu kosmologi bagi manusia untuk diamati.

Bagaimana CX330 menjadi begitu terisolasi? Para ilmuwan tidak yakin.

Satu ide adalah bahwa bintang ini lahir di daerah pembentuk bintang tapi dikeluarkan ke lokasi terpencil dari galaksi kita.


"Ini tidak mungkin," kata astronom. "Karena CX330 berada dalam fase muda perkembangannya - mungkin kurang dari 1 juta tahun - dan masih memakan disk di sekitarnya, pasti terbentuk di dekat lokasinya saat ini."

"Kalau bermigrasi dari daerah pembentuk bintang, hal itu pasti telah mengupas disk di sekitarnya".

CX330 juga dapat membantu para ilmuwan mempelajari bagaimana bintang terbentuk dalam keadaan yang berbeda.

Satu skenario menunjukkan bintang terbentuk melalui turbulensi. Dalam model ini 'hierarkis', kerapatan kritis gas di awan menyebabkan awan runtuh dalam gravitasinya sendiri menjadi bintang.

Sebuah model yang berbeda, yang disebut 'akresi kompetitif,' mengklaim inti bintang bermassa rendah mulai memperebutkan massa bahan yang tersisa di awan.


CX330 lebih alami cocok dengan skenario pertama, saat keadaan bergolak secara teoritis akan memungkinkan bagi bintang tunggal terbentuk.

Temuan ini akan di publikasikan dalam pemberitahuan bulanan Royal Astronomical Society.

Ilustrasi bintang Tabby dikelilingi Dyson sphere

AstroNesia ~ Hampir setahun setelah menjadi berita utamadi seluruh dunia, "Bintang Tabby" masih menjaga rahasianya.

Pada bulan September 2015, tim yang dipimpin oleh
astronom Tabetha Boyajian dari Universitas Yale mengumumkan bahwa bintang yang berjarak sekitar 1.500 tahun cahaya dari Bumi, yang disebut KIC 8462852 telah meredupup aneh dan dramatis beberapa kali selama beberapa tahun terakhir.
Kejadian-kejadian peredupan ini, yang terdeteksi oleh teleskop NASA Kepler, terlalu besar jika disebabkan oleh planet yang mengorbit, kata para ilmuwan. (Dalam satu kasus, 22 persen cahaya bintang meredup. Sebagai perbandingan, ketika planet Jupiter masif melintasi wajah mataharinya, bintang itu akan meredup hanya 1 persen atau lebih.)

Boyajian dan rekan-rekannya menyarankan bahwa awan komet terfragmentasi atau blok bangunan planet mungkin bertanggung jawab atas peredupan ini, namun para peneliti lainnya mencatat bahwa sinyal itu juga sangat konsistendengan kemungkinan "megastructure alien" - mungkinsegerombolan panel surya raksasa-mengumpulkan energi yang dikenal sebagai Dyson sphere.

Para astronom di seluruh dunia segerammempelajaribintang Tabby dengan berbagai instrumen dan menganalisis pengamatan lama objek ini dalam upaya untuk mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi. Tapi mereka belum memecahkan teka-teki nya.

"Saya akan mengatakan bahwa kami tidak memiliki penjelasan yang baik sekarang ini untuk apa yang terjadi dengan bintang Tabby," kata Jason Wright, seorang astronom di Pennsylvania State University, mengatakan awal bulan ini saat berbicara di Search for ExtraterrestrialIntelligence (SETI) Institute di Mountain View, California. "Untuk saat ini, itu masih misteri."

Lebih Banyak Kejutan

Bahkan, misteri bintang ini semakin banyak selama 12bulan terakhir.

Misalnya, pada bulan Januari, Bradley Schaefer, seorang profesor fisika dan astronomi di Louisiana State University, menentukan bahwa, selain peristiwa peredupan jangka pendek aneh, kecerahan bintang Tabby turun sekitar 20persen secara keseluruhan antara tahun 1890 dan 1989 . Pola itu sangat sulit di jelaskan oleh fenomena alam yang diketahui saat ini, katanya.

Schaefer sampai pada kesimpulan ini setelah meneliti pelat fotografi lama langit malam yang menangkap bintang Tabby ini. Peneliti lain menyarankan bahwa apa yang dilihat Schaefer bisa saja disebabkan oleh perubahan dalam instrumen yang digunakan untuk mengambil foto-foto yang jadul. Namun, sebuah studi baru melejitkan penafsiran Schaefer.

Dalam studi baru, Benjamin Montet (dari California Instituteof Technology dan Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics) dan Joshua Simon (dari Observatorium Carnegie Institution of Washington) mengkaji kembali pengamatan Kepler pada bintang Tabby dari 2009 sampai 2013. Mereka menemukan bahwa objek ini meredup sebanyak 3 persen selama rentang itu, dengan 2 persen kecerahan meredup cepat selama satu periode 200 hari.

Hasil Schaefer, dikombinasikan dengan Montet dan Simon, membuat hipotesis komet terlihat kurang meyakinkan dan kurang mungkin, kata Wright mengatakan dalam pembicaraan di SETI.

"Mengapa komet membuat bintang redup selama satu abad?" dia berkata. "Apa yang sedang terjadi?"


Struktur Alien Raksasa

Peredupan berkelanjutan bintang Tabby masih konsisten dengan setidaknya beberapa varian dari hipotesis "megastructure alien", kata Wright.

"Beberapa orang telah berkelakar dan menawarkan bahwa mungkin ini adalah Dyson sphere dalam proses pembangunan. Kau melihat banyak bahan yang mereka gunakan untuk membangun," katanya. "Hanya dalam 100 tahun, mereka sudah memblokir 20 persen cahaya bintang itu. It tampak terlalu cepat untuk saya -. Tapi, Anda tahu alien, kan?"

Ada juga kemungkinan bahwa megastructure alien ini - jika ada - sudah dibuat sepenuhnya, dan beberapa bagian hanya lebih padat dibanding bagian yang lain, Wright menambahkan.


Tapi Wright dan lainnya selalu menekankan bahwa skenario "buatan E.T." skenario sangat tidak mungkin, dan penjelasan yang lebih lazim mungkin akan mengungkap misterinya. Dan memang, pengamatan baru lainnya menepis gagasan alien megastructure dan setiap hipotesis lainnya yang ada pada bintang Tabby ini.

Setiap struktur yang mengelilingi bintang, baik itu buatan alien atau alami, akan memanas dan melepaskan radiasi inframerah, kata Wright. Tapi ia dan rekan-rekannya melihat tidak ada jejak seperti "limbah panas" dalam data yang dikumpulkan oleh NASA WISE (Wide-field Infrared Survey Explorer). Dan tim peneliti lain - yang menganalisis pengamatan dengan teleskop Submillimeter Array dan instrumen Submillimeter Common-User Bolometer Array-2, yang keduanya berada di Hawaii - juga tidak mendapat apa-apa.

Apapun yang menghalangi cahaya dari bintang Tabbyadalah "tidak mengelilingi seluruh bintang - itu mungkin berada di sepanjang garis pandang kita," kata Wright.

Wright memiliki firasat bahwa jawabannya terletak jauh dari bintang Tabby, di kedalaman gelap antariksa.

"Saya pikir kita sudah memakai semua penjelasan, tapi ada satu penjelasan yang terlupakan, penjelasan circumstellar, dan saya pikir sekarang kita harus berbicara tentang [beberapa] struktur aneh di medium antarbintang, dan hal-hal seperti itu," katanya.


Namun, Wright tidak menyerah pada hipotesis struktur raksasa alien. Sementara kurangnya limbah panas adalah "pukulan fatal" untuk ide ini, katanya. Tapi itu masih layak jika alien melakukan sesuatu dengan limbah panas itu - misalnya mengubahnya menjadi materi atau mengkonversi panas menjadi gelombang radio untuk tujuan komunikasi.

Para astronom telah mencari sinyal yang datang dari bintang Tabby ini menggunakan Array Allen Telescope, jaringan piringan radio di California utara yang dioperasikan oleh SETI Institute. Tapi mereka tidak menemukan apa-apa.

Wright dan rekan-rekannya berencana untuk melakukanpencarian lainnya yang dimulai pada bulan Oktober; merekasudah mengamankan waktu di Green Bank Telescope untuk tujuan ini.

Ilustrasi

AstroNesia ~ Astronom mengatakan bahwa Bumi memiliki resiko lebih tinggi di tabrak komet. Ketika NASA berfokus pada asteroid, penelitian baru menunjukkan bahwa mereka juga perlu melihat di luar orbit Jupiter, di mana banya kometjauh sedang mengintai.

Sebuah serangan komet mungkin telah memusnahkan dinosaurusdan jika insiden ulangi terjadi lagi, berartikehancuran besar bagi Bumi.

Ratusan komet besaryang disebut 'centaur,' telah ditemukan selama dua dekade terakhir. Centaur adalah bolaes dan debudengan orbit stabil yang dimulai di luar orbitNeptunus.

Mereka bisa mencapai ukuran lebar 31-61 milSebuahcentaur tunggal dapat memiliki massa lebih besar dari massa seluruh populasi asteroid yang berada di jalur persimpangan Bumi yang ditemukan sampai saat ini.

Di orbit merekakomet ini akan berpapasan dengan Jupiter,SaturnusUranusdan Neptunus.


Kadang-kadangsebuah komet akan memantul dari bidanggravitasi dari satu planet raksasamengirimnya meluncur ke arah Bumi.

Para peneliti mengatakanhal ini terjadi sekali setiap40,000-100,000 tahun.

Ketika komet lebih dekat ke mataharimereka mulai hancur,pecah menjadi puing-puing berekor dan 'membuat dampaktak terelakkan di planet kita"


Pecahnya komet raksasa tersebut akan menghasilkanperiode pemboman terputus-putus tapi berlangsung lamahingga 100.000 tahun'tulis tim peneliti dalam Royal Astronomical Society journal, Astronomy and Geophysics.

Kebanyakan penelitian menguji 'dampak luar angkasadariobjek di sabuk asteroidyang terletak di antara mars danJupiter.

Para peneliti berpendapat bahwa fokus pada asteroid dekat Bumi sangat meremehkan sifat dan besarnya potensiserangan komet raksasa.

"Dalam tiga dekade terakhirkita telah menginvestasikanbanyak upaya dalam pelacakan dan menganalisis risikotabrakan antara Bumi dan asteroid," kata rekan penulis BillNapier University of Buckingham.

'Pekerjaan kami menunjukkan kita perlu melihat melampauilingkungan terdekat kita jugadan melihat keluar di luar orbit Jupiter untuk menemukan centaur.

Jika kami benarmaka ini komet lebih berpotensi menjadibahaya seriusdan sudah waktunya untuk memahamimereka lebih baik'


Kehidupan pertama di Bumi mungkin telah dipicu olehpemboman kometyang membawa air dan molekul organik.Banyak ilmuwan juga percaya komet mungkin telah membawa kepunahan dinosaurus 65 juta tahun yang lalu.

NASA melacak sekitar 12.992 objek dekat Bumi ditemukanmengorbit dalam tata surya kita dekat dengan orbit planet kita. Sekitar 1.607 diklasifikasikan sebagai AsteroidBerpotensi Berbahaya.

Penelitian terbaru menunjukkan beberapa ratus lebihCentaurs harus ditambahkan ke daftar batuan ruang angkasa yang dapat mengancam Bumi.